Arkeolog menemukan kuil berusia 2.750 tahun di dekat wilayah Yerusalem. Temuan arkeolog memperlihatkan beberapa artefak yang terdiri dari patung tembikar dan tanah liat.
Arkeolog mengungkap, temuan ini menunjukkan bahwa lokasi situs merupakan basis rumah untuk sekte atau ritual. Penemuan ini dilakukan selama penggalian di situs arkeologi Motza Tel, sekira 3 mil (5 kilometer) dari barat Yerusalem.
"Bangunan ritual di Tel Motza adalah tidak biasa dan mengejutkan untuk menemukan artefak tersebut. Sulit bahkan hampir tidak ada sisa-sisa bangunan ritual periode di Judaea," ujar arkeolog Anna Eirikh, seperti dikutip Nbcnews, Kamis (27/12/2012).
Alkibat menjelaskan, kuil pertama dibangun di Yerusalem oleh Salomo, putra Raja Daud. Arkeolog memperkirakan bahwa konstruksi dilakukan pada abad ke-10 sebelum masehi.
Arkeolog mengatakan, kuil Tel Motza telah aktif dalam era sebelum reformasi keagamaan di seluruh kerajaan pada akhir periode monarki (pada saat Hizkia dan Yesaya). Periode tersebut menghapuskan semua situs ritual dan berkonsentrasi pada praktek ritual yang sepenuhnya dilakukan di Kuil di Yerusalem.
Tel Motza dianggap terkait dengan pemukiman kuno yang disebut "Mozah" dalam Book of Joshua. Selama pekerjaan yang dilakukan sebelumnya, arkeolog menemukan struktur besar dengan gudang dan sejumlah silo (tempat penyimpanan hasil pertanian).
Arkeolog juga menjelaskan bahwa struktur besar yang ditemukan tersebut, kemungkinan dipakai sebagai fasilitas menyimpan persediaan gandum di Yerusalem. Struktur yang baru ditemukan ini memiliki dinding besar dan lebar.
"Sinar matahari terbit di timur akan menerangi objek yang ditempatkan dalam kuil pertama," terang Anna. Ia mengatakan, objek yang ditempatkan dalam kuil ini, memiliki makna khusus terkait kepercayaan yang mereka anut ketika itu.
Di dalam kuil, arkeolog menemukan apa yang tampak sebagai altar persegi dengan beberapa benda ritual yang ada di sekitarnya. Benda tersebut seperti fragmen keramik, patung tembikar dan beberapa benda lainnya seperti patung kuda.
"Temuan struktur suci, bersama dengan beberapa benda-benda sakral, masih memerlukan penelitian yang luas," pungkasnya.
Arkeolog mengungkap, temuan ini menunjukkan bahwa lokasi situs merupakan basis rumah untuk sekte atau ritual. Penemuan ini dilakukan selama penggalian di situs arkeologi Motza Tel, sekira 3 mil (5 kilometer) dari barat Yerusalem.
"Bangunan ritual di Tel Motza adalah tidak biasa dan mengejutkan untuk menemukan artefak tersebut. Sulit bahkan hampir tidak ada sisa-sisa bangunan ritual periode di Judaea," ujar arkeolog Anna Eirikh, seperti dikutip Nbcnews, Kamis (27/12/2012).
Alkibat menjelaskan, kuil pertama dibangun di Yerusalem oleh Salomo, putra Raja Daud. Arkeolog memperkirakan bahwa konstruksi dilakukan pada abad ke-10 sebelum masehi.
Arkeolog mengatakan, kuil Tel Motza telah aktif dalam era sebelum reformasi keagamaan di seluruh kerajaan pada akhir periode monarki (pada saat Hizkia dan Yesaya). Periode tersebut menghapuskan semua situs ritual dan berkonsentrasi pada praktek ritual yang sepenuhnya dilakukan di Kuil di Yerusalem.
Tel Motza dianggap terkait dengan pemukiman kuno yang disebut "Mozah" dalam Book of Joshua. Selama pekerjaan yang dilakukan sebelumnya, arkeolog menemukan struktur besar dengan gudang dan sejumlah silo (tempat penyimpanan hasil pertanian).
Arkeolog juga menjelaskan bahwa struktur besar yang ditemukan tersebut, kemungkinan dipakai sebagai fasilitas menyimpan persediaan gandum di Yerusalem. Struktur yang baru ditemukan ini memiliki dinding besar dan lebar.
"Sinar matahari terbit di timur akan menerangi objek yang ditempatkan dalam kuil pertama," terang Anna. Ia mengatakan, objek yang ditempatkan dalam kuil ini, memiliki makna khusus terkait kepercayaan yang mereka anut ketika itu.
Di dalam kuil, arkeolog menemukan apa yang tampak sebagai altar persegi dengan beberapa benda ritual yang ada di sekitarnya. Benda tersebut seperti fragmen keramik, patung tembikar dan beberapa benda lainnya seperti patung kuda.
"Temuan struktur suci, bersama dengan beberapa benda-benda sakral, masih memerlukan penelitian yang luas," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment